Menjalin sebuah hubungan pertemanan dan persahabatan bukanlah hal yang mudah dilakukan. Bukan hanya itu, berkomunikasi serta cara bergaul menjadi penentu keberhasilan menjalin hubungan baik dengan seseorang. Bila salah dalam cara bergaul maka hubungan baik yang kita bangun dengan orang lain pastinya akan rusak. Terlebih, hubungan pertemanan tak mungkin berjalan mulus-mulus saja sepanjang perjalanannya.
Etika pergaulan dalam sebuah hubungan, baik pertemanan ataupun persahabatan pada dasarnya mengacu pada kepercayaan dan saling jujur satu sama lain. Memprioritaskan waktu untuk sahabat juga menjadi bagian dari komitmen persahabatan dalam jangka panjang.
Menghormati etika pergaulan yang ada
Beberapa hal ini adalah etika pergaulan yang meskipun tak tertulis, wajib ditaati demi menjaga sebuah persahabatan:
1. Tidak mudah termakan gosip
Akan selalu ada rumor atau gossip yang tak sedap yang menerpa salah satu dari pihak yang ada dalam sebuah persahabatan. Apapun itu gosipnya, etika pergaulan utama adalah jangan sampai mudah untuk percaya begitu saja dengan kabar burung yang berhembus. Justru, jadilah orang yang langsung konfirmasi kepada pihak yang bersangkutan.
Lebih jauh lagi, terlepas dari benar tidaknya gosip yang beredar, tetap dampingi sahabat di masa-masa sulit ini. Entah dengan membantunya dengan menjadi pendengar setia atau menyusun skenario untuk membersihkan nama baik, bila diperlukan.
2. Kejujuran adalah hal penting
Pondasi terkuat dari sebuah persahabatan adalah kejujuran, bahkan untuk hal sepele sekalipun. Seorang sahabat tak akan segan menyatakan pendapat yang sejujurnya meskipun bertentangan sekalipun. Tak hanya itu, sahabat juga tak segan menolak apabila merasa tidak cocok dengan permintaan sahabatnya.
Meskipun terkadang terkesan terlalu blak-blakan, kejujuran adalah etika pergaulan yang paling penting. Apa lagi dalam hubungan persahabatan jangka panjang, sangat mudah mendeteksi ketika ada salah satu yang tidak jujur.
3. Menghargai keputusan sahabat
Etika dalam pergaulan berikutnya yang bisa menjebak adalah tetap menghargai keputusan sahabat meskipun merasa bertentangan dengan ide itu. Di sinilah pentingnya respek atau rasa saling menghargai keputusan sahabat. Tak perlu mengolok sahabat karena keputusan yang diambilnya.
Menghargai bukan hanya di tahapan tidak protes saat sebuah keputusan diambil, namun juga tidak menyalahkan ketika hasilnya tidak berjalan sesuai harapan. Seorang sahabat akan siap mendampingi di kala keberuntungan sedang berpihak maupun tidak.
4. Tidak berbicara keburukan di belakangnya
Sahabat biasanya punya keistimewaan lain yaitu tahu banyak hal, bahkan yang rahasia sekalipun. Di sinilah etika pergaulan harus dijaga sebaik mungkin, yakni dengan tidak membicarakan hal rahasia maupun hal buruk di belakang sahabat kita. Hal ini bisa terjadi ketika ada orang lain yang masuk ke dalam lingkaran persahabatan dan mencoba membongkar keburukan atau rahasia orang lain.
5. Memberi jarak dan privasi
Sedekat apapun sebuah hubungan persahabatan seseorang, tetap saja harus ada jarak dan privasi yang perlu dihormati. Jangan sampai terjebak dalam hubungan persahabatan yang posesif hingga tak mengizinkan sahabat berteman dengan orang lain. Pahami bahwa sahabat juga punya ranah privasi yang tak boleh diusik, termasuk ketika sudah memiliki pasangan.
6. Tidak mengungkit kesalahan
Tidak ada persahabatan yang berjalan mulus-mulus saja. Akan selalu ada masa ketika persahabatan menghadapi jalan terjal seperti bertengkar bahkan hingga berminggu-minggu. Ketika hal ini terjadi, lontaran kalimat yang menyakitkan rentan terjadi.
Namun ingat rumus etika pergaulan: jangan mengungkit kesalahan atau kalimat menyakitkan yang pernah diucapkan. Lebih jauh lagi, jangan pernah mengucapkan rahasia ketika sedang bertengkar dengan sahabat karena bisa menjadi pemicu rusaknya sebuah persahabatan.
7. Tidak menikung dari belakang
Ada banyak cerita persahabatan bubar karena salah satu menikung dari belakang. Entah itu menikung orang yang disukai, jabatan lebih tinggi di pekerjaan, atau banyak hal lain yang jelas-jelas tengah diincar sahabat lebih dulu.
Kuncinya lagi-lagi ada pada keterbukaan dan kejujuran. Bahkan ketika menaruh hati pada orang yang sama pun, sampaikan di awal tentang hal itu. Toh rasa suka itu manusiawi dan jika sahabat sudah saling mengerti satu sama lain, akan selalu ada respek terhadap perasaan masing-masing.