Negative Thinking atau Pemikiran negatif biasa dianggap sebagai hambatan bagi seseorang untuk bisa maju atau menjalin hubungan baik dengan orang lain. Di sisi lain, rupanya negative thinking juga penting untuk melihat potensi sisi “gelap” dari sebuah ide, lokasi, orang, dan benda. Dengan demikian, orang bisa berpikir dengan realistis sekaligus preventif.
Namun sebelumnya kita perlu memisahkan antara negative thinking dengan sikap negatif. Jika sikap negatif atau negativity adalah kebiasaan , sinis, sedih, atau merasa tak berdaya terhadap segala sesuatu, negative thinking bukan termasuk hal itu.
Manfaat dari negative thinking
Membahas manfaat dari negative thinking, bukan berarti segala hal harus dipandang dari sisi negatif. Jika ini yang dilakukan, tentu sulit menikmati hidup. Hanya saja, negative thinking perlu digunakan dalam skala secukupnya agar bisa berpikir kritis dan bertahan dalam hidup.
Berikut beberapa hal yang kami dapat simpulkan keuntungan dari negative thinking:
1. Menyelamatkan nyawa seseorang
Dengan menambahkan negative thinking dalam pola pikir sehari-hari menjadikan seseorang menjadi lebih waspada dan berhati-hati. Contohnya, tidak akan meninggalkan anak seorang diri di dalam mobil walau hanya dalam beberapa menit saja. Alasannya karena dalam beberapa menit itu, apapun bisa terjadi yang rentan mencelakakan anak.
Itu adalah contoh negative thinking yang bisa menyelamatkan nyawa. Bahkan, membuat seseorang menjadi lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya bahaya.
2. Bersiap menghadapi keadaan yang terburuk
Kemampuan mengelola ekspektasi adalah hal yang sangat penting. Termasuk memikirkan risiko terburuk atau negative thinking terhadap apa yang mungkin akan terjadi. Dengan memikirkan situasi terburuk, seseorang mau tak mau akan memikirkan apa mitigasi yang perlu dilakukan. Berlatih menghadapi worst-case scenario membuat seseorang bisa lebih berhati-hati dan waspada.
3. Mengatur Batasan terhadap sesuatu
Pemikiran negatif juga membantu seseorang mengatur batasan, utamanya ketika berinteraksi dengan orang yang belum dikenal. Dengan negative thinking, seseorang tak akan dengan mudah percaya dan mengizinkan diantar pulang ke rumah atau mengizinkan orang bertamu ketempat kita karena belum benar-benar mengenalnya. Di sini juga seseorang bisa berlatih untuk berkata tidak.
4. Menghindari dari kita dari penipuan
Negative thinking membantu seseorang terhindar dari risiko tindak penipuan atau manipulasi apapun. Bukan berarti benar-benar aman, namun setidaknya lebih sulit masuk jebakan dari para penipu ulung. Hal ini bisa dimulai dengan negative thinking saat menerima pesan yang aneh, telepon mencurigakan, atau sekadar tautan yang jika di-klik akan membocorkan data pribadi.
5. Jeli dalam mengambil keputusan
Memasukkan negative thinking dalam logika saat mengambil keputusan juga membuat seseorang dapat berpikir lebih matang dan tak terburu-buru dalam mengambil keputusan terhadap sesuatu. Saat berpikir dengan negatif, akan ada beberapa opsi yang terlintas dan semuanya dipertimbangkan dengan matang. Dengan cara ini, keputusan yang diambil pun lebih matang.
6. Berpikir secara realistis
Bukan skeptis atau bahkan sarkastik, berpikir negatif sewajarnya juga membuat seseorang bisa melihat sekitar dengan kacamata yang lebih luas. Di tahap ini pula seseorang bisa melupakan ekspektasi berlebihan atau naif dan bersiap menghadapi kenyataan.
7. Motivasi membuat perubahan
Memiliki negative thinking juga membantu seseorang untuk dapat melihat apa yang kurang dari sebuah fenomena. Artinya, orang itu bisa lebih jeli menangkap apa yang salah. Dengan cara ini, bisa memberi motivasi untuk membuat perubahan yang lebih baik.
Di saat yang sama juga, negative thinking membuat seseorang agar lebih teliti melihat ketidakadilan. Lalu, bukannya hanya diam berpangku tangan, negative thinking ini juga membuat seseorang mau mengambil tindakan demi kebenaran atau keadilan.